Apakah Jangkrik Bisa Dimakan
Kadal gurun atau dhab. (Foto: Pixels.com/Eyal Bartov)
APAKAH kadal gurun atau kadrun bisa dimakan? Mungkin pertanyaan ini ada di benak sebagian orang. Pasalnya membayangkan saat kelaparan di tengah gurun pasir yang gersang dan hanya ada kadal di sana. Lalu bolehkah memakan dagingnya.
Kadal gurun atau Dhab banyak ditemukan di seluruh gurun pasir Mesir, Libya dan wilayah Timur Tengah lainnya. Nama ilmiahnya adalah Uromastyx aegyptia.
Bentuk dhab menyerupai biawak dengan panjang antara 38 hingga 99 cm. Kulit kadal ini berwarna coklat seperti pasir gurun dan ekornya tebal dengan banyak benjolan keras di sepanjang ekornya.
Namun apakah kadal gurun ini bisa dimakan? Jawabannya adalah bisa.
Oleh masyarakat Arab, Dhab ini kerap kali diburu. Kulitnya dijadikan sebagai kerajinan, sedangkan dagingnya dimakan sebagai alternatif protein yang dapat mereka konsumsi.
Alasan lain kenapa dhab ini diburu dan dimakan adalah kadal ini memiliki rasa yang lezat dan halal untuk dimakan. Selain itu, dhab juga dianggap sebagai hewan yang baik di Arab.
Dikutip dari situs Maktabah Al-Bakri, para ulama di Arab Saudi dari kalangan mazhab Imam Syafi'i, Imam Maliki, dan Imam Ahmad bin Hambal atau Hambali menyatakan dhab atau kadal gurun boleh dimakan. Sedangkan ulama dari mazhab Imam Abu Hanifah atau Hanafi mengatakannya makruh.
Pada musim berburu dhab, masyarakat di Arab akan berbondong-bondong ke padang pasir untuk mencari kadal gurun. Cara yang sering digunakan adalah dengan menyiram sarang dhab dengan air atau membakarnya sehingga kadal gurun keluar lalu ditangkap.
Daging dhab kabarnya akan lebih nikmat dikonsumsi saat musim semi. Saat itu, dhab memakan tumbuhan segar sehingga berpengaruh pada rasa dagingnya yang semakin lezat. Di Arab sana, daging dhab kerap kali diolah sebagai campuran pada nasi maupun dimakan menggunakan roti. Selain itu terkadang dhab juga dikonsumsi dengan cara dibakar.
Meski dikenal memiliki rasa yang sangat nikmat, dokter menghimbau untuk tidak memakan daging dhab terlalu banyak. Hal ini karena daging dhab mengandung kadar kolesterol yang tinggi dan tidak baik untuk kesehatan. Selain itu pemerintah Arab juga membatasi perburuan hewan
ini karena mulai menurunnya populasi dhab di alam.